Di dunia kerja, perintah pengampu otoritas kepada bawahan untuk melakukan sesuatu yang tak etis, sulit dihindari. Bawahan mungkin sadar bahwa perintah yang diterima tak etis, tetapi penilaian dirinya tunduk terhadap dorongan mematuhi.
Edy memberikan beberapa amatan mengenai mengapa dorongan untuk patuh tersebut begitu kuat.
“Sikap ambigu menghadapi tuntutan hidup layak membuat kita rentan melakukan pemelintiran moral/etik. Alih-alih menoleransi ketidakpastian karena harus mempertimbangkan penilaian dari berbagai sudut pandang, lebih baik mengimplementasikan pendapat pertama yang muncul menjadi tindakan sembari menutup pertimbangan yang muncul kemudian.”
Bagaimana menurut Anda? Mengapa ketaatan atau kepatuhan membuat kita dapat melakukan penyangkalan pada diri sendiri?
Baca artikel aslinya di SoalSial
Tentang Penulis: Edy Suhardono adalah Pendiri IISA VISI WASKITA dan IISA Assessment, Consultancy & Research Centre. Ia juga penggagas SoalSial. Ikuti ia di Facebook IISA dan Twitter IISA.
Related Sites: Facebook SoalSial, Twitter SoalSial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Klik http://www.visiwaskita.com